Apa Saja Jenis Obat Pencahar?
Penggunaan obat pencahar atau laksatif mungkin mengingatkan pada film komedi dimana seorang tokoh terus mondar mandir ke toilet karena ada yang memberikan obat pencahar pada minumannya. Penggunaan obat pencahar pada film sebenarnya hanya sebuah lelucon, karena tidak semua laksatif memiliki efek dramatis dan instan seperti itu. Di kehidupan nyata, saat BAB sulit, laksatif bisa menjadi solusi yang baik untuk mengakhiri penderitaan yang disebabkan oleh sembelit.
Bagi sekitar 16% masyarakat Indonesia , sembelit adalah masalah yang dihadapi setiap hari. Hal ini menimbulkan ketidaknyamanan seperti kembung dan sakit perut yang mengganggu produktivitas, sehingga sulit untuk menyelesaikan tugas-tugas harian. Namun, yang sedikit orang sadari adalah sembelit bisa diatasi dengan aman dan efektif menggunakan laksatif.
Masuk ke dalam kategori
10 mins
- Pencahar untuk Sembelit: Perawatan, Penggunaan & Keamanan
- Jenis Obat Pencahar
- Bagaimana Cara Konsumsi Obat Pencahar
- Alternatif Obat Pencahar

Pencahar untuk Sembelit: Perawatan, Penggunaan & Keamanan
Ketika perubahan pola makan dan gaya hidup tidak berhasil membuat pencernaan kembali normal, obat pencahar adalah pilihan tepat untuk mengatasi sembelit. Seperti halnya dengan obat-obatan lainnya, obat pencahar dapat menimbulkan beberapa efek samping, namun, jangan khawatir, obat pencahar dapat bekerja dengan efektif.
Sama seperti obat pada umumnya, obat pencahar aman digunakan dengan dosis tepat.
Berikut beberapa contoh obat untuk sembelit.
Jenis Obat Pencahar
Bulking Agents (Serat)
Emollient Agents (Pelunak Feses)
pelunak feses adalah sejenis obat pencahar yang memperlunak feses dengan menarik air ke dalamnya. Kandungan air akan membuat feses melewati saluran pencernaan dengan lebih mudah. Anda tidak akan merasa perlu buang air besar ketika menggunakan pelunak feses.
Pelunak feses sering digunakan dengan mengombinasikan dengan pencahar lain atau diresepkan untuk orang yang sedang masa pemulihan setelah operasi, setelah melahirkan, atau kondisi medis lainnya di mana mengejan harus dihindari. Namun, pelunak feses mungkin tidak efektif untuk sembelit berat, jadi hanya cocok untuk kasus-kasus ringan atau sebagai tindakan pencegahan.
Pelumas
Pelumas, seperti minyak mineral, membantu melumasi feses dengan mengurangi penyerapan air di perut Anda. Ini memudahkan gerakan feses melalui tubuh Anda.Pencahar ini biasanya bekerja dengan cepat tetapi harus diingat agar tidak sering menggunakannya karena ada potensi risiko kesehatan. Minyak mineral dalam dosis tinggi dapat menyebabkan minyak merembes ke pakaian dalam dan menyebabkan gatal di sekitar area sensitif Anda. Selain itu, penggunaan berlebihan bisa mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi esensial, terutama vitamin larut lemak seperti A, D, E, dan K.
Laksatif Osmotik
Laksatif Osmotik membantu menarik air ke dalam feses, membuatnya lebih lunak, dan meningkatkan frekuensi BAB. Laksatif osmotik bekerja untuk melunakkan feses dan meningkatkan frekuensi buang air besar dengan menyerap air ke usus dari jaringan sekitarnya. Namun, efek samping obat pencahar tipe osmotik bisa beragam, mulai dari kembung, begah, dan kram perut karena meningkatnya kadar air dalam usus.
Ada tiga jenis Laksatif osmotik: saline (garam magnesium), laktulosa, dan polimer (polietilen glikol). Karena beberapa cairan mungkin mengandung garam, mintalah saran dari profesional kesehatan Anda untuk penggunaan yang tepat. Dulcolactol® adalah salah satu opsi yang tersedia untuk dibeli.
Meski laksatif osmotik merupakan obat pelunak feses yang efektif, pencahar ini harus digunakan dengan hati-hati. Penggunaan berlebihan atau penggunaan jangka panjang bisa membuat ketergantungan, di mana otot pencernaan akan bergantung pada obat untuk bergerak.
Stimulan
Meskipun perubahan gaya hidup dan diet dapat membantu sembelit, kadang diperlukan juga dukungan tambahan. Ketika hal ini terjadi, obat pencahar stimulan dianggap sebagai pilihan pertama dalam mengatasi sembelit.
Contoh obat laksatif dengan bisacodyl yang bisa digunakan adalah Dulcolax®. Dulcolax® meningkatkan pergerakan usus serta kandungan air pada feses. Hasilnya, merangsang buang air besar, mengurangi waktu transit dan melunakkan feses. Oleh karena itu, obat ini bekerja dengan merangsang pergerakan usus besar, memudahkan buang air besar, dan menciptakan keteraturan.
Obat Pencahar Apa Yang Harus Anda Gunakan?
Apabila makan lebih banyak buah-buahan atau berolahraga kecil tidak menyelesaikan masalah sembelit, obat pencahar bisa menjadi solusinya. Panduan medis merekomendasikan obat pencahar stimulan dan osmotik yang dijual bebas sebagai pilihan terbaik. Namun, semuanya tergantung pada apa yang Anda cari.
Ada berbagai produk Dulcolax yang tersedia tergantung pada kebutuhan Anda. Suppositoria memiliki aksi tercepat karena langsung menargetkan area yang bermasalah. Tablet bekerja dalam semalam dan sebaiknya diminum sebelum tidur, untuk memastikan buang air besar yang lancar dan memuaskan di pagi hari.
Jika alternatif efektif ini tidak menyelesaikan sembelit Anda, segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai. Sembelit dapat diatasi, tergantung dengan langkah awal yang Anda ambil.
Bagaimana Konsumsi Obat Pencahar?
Obat pencahar umumnya dapat ditoleransi dengan baik oleh tubuh, tapi karena setiap obat pencahar memiliki dosis dan petunjuk waktu yang berbeda, ikuti petunjuk pada label dengan teliti. Mengkonsumsi lebih dari dosis yang direkomendasikan dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan.
Beberapa jenis obat pencahar dapat yang dapat berinteraksi dengan beberapa obat dan mungkin tidak direkomendasikan untuk kondisi medis tertentu. Sebaiknya Anda berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum menggunakan obat pencahar untuk memastikan tidak ada interaksi negatif dengan obat lain yang sedang Anda konsumsi. Konsultasikan juga ke dokter sebelum menggunakan obat pencahar jika Anda sedang hamil atau menyusui.
Berapa lama konsumsi obat pencahar?
Jika Anda mengalami sembelit yang sifatnya sementara, saat perjalanan, misalnya, mungkin hanya membutuhkan dukungan tambahan dari waktu ke waktu. Obat pencahar dapat memberikan dukungan dan membantu mencegah dan meredakan sembelit. Namun, tidak semua obat pencahar boleh digunakan dalam jangka panjang.
Obat pencahar memiliki efek samping jangka pendek, mulai dari kram, begah, dan kembung. Efek ini biasanya akan berkurang setelah tubuh menyesuaikan diri. Jika Anda memerlukan penggunaan obat pencahar secara terus-menerus, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Penggunaan obat pencahar dalam jangka panjang harus dilakukan dengan pengawasan dokter.
Alternatif Obat Pencahar
Obat pencahar dapat membantu mengatasi sembelit. Memahami tipe obat pencahar yang tersedia, cara penggunaan yang benar, dan risiko yang mungkin ditimbulkan, dapat membantu Anda lebih bijak dalam memutuskan apa yang terbaik dalam kondisi ini.
Selain itu, Jangan meremehkan pentingnya perubahan pola makan dan gaya hidup untuk memperbaiki pencernaan Anda.
Makanan berserat tinggi bermanfaat untuk kesehatan pencernaan. Biji-bijian utuh, polong-polongan, sayuran, atau buah-buahan dapat meningkatkan intensitas buang air besar dengan mempercepat perjalanan kotoran ke seluruh tubuh. Selain itu, pastikan juga minum air putih yang cukup sebagai bagian dari diet Anda.
Berolahraga juga merupakan sebagai bagian dari gaya hidup sehat, dengan mengaktifkan otot perut, akan memudahkan usus melakukan tugasnya. Bahkan hanya berjalan-jalan santai pun dapat memberikan hasil yang baik.
Posisi tubuh Anda saat BAB juga mempengaruhi kelancaran BAB. Posisi Jongkok bisa cukup membantu, karena dapat mempermudah keluarnya feses.
Sembelit mungkin menghalangi Anda untuk menikmati semua kenyamanan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi dengan bantuan obat pencahar, penghalang itu hanya bersifat sementara.
Rangkaian produk Dulcolax®
Dapatkan produk pencahar yang dipercaya untuk mengatasi susah BAB Anda, yaitu Dulcolax® tablet yang bekerja efektif dalam semalam, Dulcolactol yang bekerja nyaman, dan Dulcolax® suppositoria yang bekerja cepat. Setiap produk Dulcolax® siap untuk membantu sistem pencernaan agar Anda dapat beraktifitas kembali dengan nyaman.
Pelajari lebih lanjut mengenai gejala sembelit
Disini Anda menemukan jawaban atas beberapa pertanyaan paling umum. Kami menawarkan panduan kepada Anda tentang cara menghilangkan sembelit dan cara menjaga intensitasnya.
- Khanna, S. (2020) Mayo Clinic on Digestive Health: How to prevent and treat common stomach and gut problems. Mayo Clinic Press.
- Wang, T.C., Camilleri, M., Lebwohl, B., Wang, K.K., Lok, A.S., Wu, G.D. and Sandborn, W.J. eds., 2022. Yamada's Textbook of Gastroenterology. John Wiley & Sons.
- Bashir A, Sizar O. Laxatives. [Updated 2022 Oct 13]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537246/
- Poitras, P., Bouin, M., Faure, C., Dapoigny, M. (2022). Constipation. In: Poitras, P., Bilodeau, M., Bouin, M., Ghia, JE. (eds) The Digestive System: From Basic Sciences to Clinical Practice. Springer, Cham. https://doi.org/10.1007/978-3-030-98381-9_15
- Bharucha, A. (2021) Constipation, American Gastroenterological Association. American Gastroenterological Association. Available at: https://patient.gastro.org/constipation/ (Accessed: January 9, 2023).
- Hannoodee S, Annamaraju P. Docusate. [Updated 2022 Jul 17]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK555942/
- Stephen M Borowitz, M.D. (2022) Pediatric constipation medication, Medscape. Medscape. Available at: https://emedicine.medscape.com/article/928185-medication (Accessed: January 10, 2023).
- Mayo Clinic (2023) Laxative (oral route) description and brand names, Mayo Clinic. Mayo Foundation for Medical Education and Research. Available at: https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/laxative-oral-route/description/drg-20070683 (Accessed: January 10, 2023).
- Siegel JD, Di Palma JA. Medical treatment of constipation. Clin Colon Rectal Surg. 2005 May;18(2):76-80. doi: 10.1055/s-2005-870887. PMID: 20011345; PMCID: PMC2780140.
- Müller-Lissner SA, Kamm MA, Scarpignato C, Wald A. Myths and misconceptions about chronic constipation. Am J Gastroenterol. 2005 Jan;100(1):232-42. doi: 10.1111/j.1572-0241.2005.40885.x. PMID: 15654804.
- Gordon M, MacDonald JK, Parker CE, Akobeng AK, Thomas AG. Osmotic and stimulant laxatives for the management of childhood constipation. Cochrane Database Syst Rev. 2016 Aug 17;2016(8):CD009118. doi: 10.1002/14651858.CD009118.pub3. PMID: 27531591; PMCID: PMC6513425.
- NHS (2022) Laxatives, NHS choices. NHS. Available at: https://www.nhs.uk/conditions/laxatives/ (Accessed: January 10, 2023).
- Over-the-counter laxatives for constipation: Use with caution (2022) Mayo Clinic. Mayo Foundation for Medical Education and Research. Available at: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/constipation/in-depth/laxatives/art-20045906 (Accessed: January 10, 2023).
- Portalatin M, Winstead N. Medical management of constipation. Clin Colon Rectal Surg. 2012 Mar;25(1):12-9. doi: 10.1055/s-0032-1301754. PMID: 23449608; PMCID: PMC3348737.
- Laxatives: Nursing pharmacology | osmosis (no date) Osmosis. Available at: https://www.osmosis.org/learn/Laxatives:_Nursing_Pharmacology (Accessed: January 11, 2023).
- 8 home remedies for constipation (2022) Cleveland Clinic. Cleveland Clinic. Available at: https://health.clevelandclinic.org/home-remedies-for-constipation/ (Accessed: January 10, 2023).
- Eating, diet & nutrition for constipation. https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/constipation/eating-diet-nutrition
- Bharucha AE, Pemberton JH, Locke GR 3rd. American Gastroenterological Association technical review on constipation. Gastroenterology. 2013 Jan;144(1):218-38. doi: 10.1053/j.gastro.2012.10.028. PMID: 23261065; PMCID: PMC3531555.